Senjata Tradisional Aceh


Rencong adalah senjata tradisional Aceh, bentuknya menyerupai huruf L, dan bila dilihat lebih dekat bentuknya merupakan kaligrafi tulisan Bismillah. Rencong termasuk dalam kategori< dagger belati (bukan pisau ataupun pedang).

Rencong memiliki tingkatan; untuk Raja atau Sultan biasanya terbuat dari gading (sarung) dan emas murni (bagian belatinya). Sedangkan rencong-rencong lainnya biasanya terbuat dari tanduk kerbau ataupun kayu sebagai sarungnya, dan kuninganatau besi putih sebagai belatinya.



Sumber: wikipedia.org

Taman Nasional Gunung Leuser


Taman Nasional Gunung Leuser merupakan perwakilan tipe ekosistem hutan pantai, dan hutan hujan tropika dataran rendah sampai pegunungan.

Hampir seluruh kawasan ditutupi oleh lebatnya hutan Dipterocarpaceae dengan beberapa sungai dan air terjun. Terdapat tumbuhan langka dan khas yaitu daun payung raksasa (Johannesteijsmannia altifrons), bunga raflesia (Rafflesia atjehensis dan R. micropylora) serta Rhizanthes zippelnii yang merupakan bunga terbesar dengan diameter 1,5 meter. Selain itu, terdapat tumbuhan yang unik yaitu ara atau tumbuhan pencekik.

Satwa langka dan dilindungi yang terdapat di taman nasional antara lain mawas/orangutan (Pongo abelii), siamang (Hylobates syndactylus syndactylus), gajah Sumatera (Elephas maximus sumatranus), badak Sumatera (Dicerorhinus sumatrensis sumatrensis), harimau Sumatera (Panthera tigris sumatrae), kambing hutan (Capricornis sumatraensis), rangkong (Buceros bicornis), rusa sambar (Cervus unicolor), dan kucing hutan (Prionailurus bengalensis sumatrana).


Taman Nasional Gunung Leuser merupakan salah satu yang ditetapkan oleh UNESCO sebagai Cagar Biosfir. Berdasarkan kerjasama Indonesia-Malaysia, juga ditetapkan sebagai “Sister Park” dengan Taman Negara National Park di Malaysia.

Beberapa lokasi/obyek yang menarik untuk dikunjungi:

Gurah. Melihat dan menikmati panorama alam, lembah, sumber air panas, danau, air terjun, pengamatan satwa dan tumbuhan seperti bunga raflesia, orangutan, burung, ular dan kupu-kupu.
Bohorok. Tempat kegiatan rehabilitasi orangutan dan wisata alam berupa panorama sungai, bumi perkemahan dan pengamatan burung.
Kluet. Bersampan di sungai dan danau, trekking pada hutan pantai dan wisata goa. Daerah ini merupakan habitat harimau Sumatera.
Sekundur. Berkemah, wisata goa dan pengamatan satwa.
Ketambe dan Suak Belimbing. Penelitian primata dan satwa lain yang dilengkapi rumah peneliti dan perpustakaan.
Gunung Leuser (3.404 m. dpl) dan Gn. Kemiri (3.314 m. dpl). Memanjat dan mendaki gunung.
Arung jeram di Sungai Alas. Kegiatan arung jeram dari Gurah-Muara Situlen-Gelombang selama tiga hari.

Atraksi budaya di luar taman nasional yaitu Festival Danau Toba pada bulan Juni di Danau Toba dan Festival Budaya Melayu pada bulan Juli di Medan.

Musim kunjungan terbaik : bulan Juni s/d Oktober setiap tahunnya.

Cara pencapaian lokasi: Medan-Kutacane berjarak ± 240 km atau 8 jam dengan mobil, Kutacane-Gurah/Ketambe berjarak ± 35 km atau 30 menit dengan mobil, Medan-Bohorok/Bukit Lawang berjarak ± 60 km atau 1 jam dengan mobil, Medan-Sei Betung/Sekundur berjarak ± 150 km atau 2 jam dengan mobil, Medan-Tapaktuan berjarak ± 260 km atau 10 jam dengan mobil.

luas 1.094.692 hektar
Temperatur udara 21° - 28° C
Curah hujan 2.000 - 3.200 mm/tahun
Ketinggian tempat 0 - 3.381 m dpl.
Letak geografis 2°50’ - 4°10’ LU, 96°35’ - 98°30’ BT



Sumber: dephut.go.id

Gambar: jambiexplorer.com

Pantai Lampuuk


Pantai Lampu`uk mempunyai pantai dengan pasir putih yang sangat indah, sehingga tempat ini sangat cocok sebagai area rekreasi baik untuk berenang, berjemur, memancing, berselancar atau pun sekedar menikmati suasana pantai yang indah. Sebelum terjadi tsunami, daerah ini merupakan perkampungan tradisional bagi masyarakat Aceh Besar dengan penduduknya yang bekerja sebagai nelayan, petani cegkeh, pegawai pabrik Semen PT SAI dan lain-lain. Di kawasan ini juga terdapat Padang Golf Seulawah dengan latar belakang panorama laut. Di sore hari pantai ini terasa lebih indah dan penuh pesona. Pengunjung dapat menyaksikan indahnya matahari terbenam, sehingga memberikan suatu kenikmatan tidak terlupakan. Disekitar pantai juga banyak tempat makan dengan penjaja ikan yang siap dipanggang dan bisa langsung dinikmati pengunjung.

Saat tsunami melanda Aceh, kawasan ini termasuk kawasan yang sangat parah kondisinya. Karena daerah ini terletak di bibir pantai dan di ujung pulau Sumatera, maka kerusakan akibat tsunami sangat fatal. Cukup banyak penduduk di daerah ini menjadi korban. Namun kini tempat ini telah dikelola kembali oleh pemerintah sehingga pengunjung dapat kembali menikmati keindahan pantai ini walaupun di pantai ini ada zona terlarang untuk berenang karena pusaran ombaknya yang terlalu berbahaya. Kawasan ini juga telah ditetapkan oleh pemerintah daerah sebagai monumen tragedi tsunami.



Sumber:acehpedia.org
Gambar: travellingsholiday.com


Masjid Baiturrahman


Masjid Sultan Mosque Baiturrahman is the pride of the people of Aceh and is one of the most beautiful mosques in Southeast Asia which has a shape and beautiful carvings, and a large yard. Masjid ini berada di pusat Kota Banda Aceh. The mosque is located in downtown Banda Aceh. Dahulu merupakan masjid Kesultanan Aceh, dibangun pada masa Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Formerly a Sultanate of Aceh mosque, built during the Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Pada masa itu masjid ini dijadikan sebagai pusat pendidikan ilmu agama Islam. At that time the mosque was used as a center of Islamic religious science education.
Pada masa penjajahan Belanda, masjid ini merupakan markas pertahanan rakyat Aceh. In the Dutch colonial era, this mosque is the headquarters of defense of the people of Aceh. Pada saat terjadi perang aceh tahun 1873, masjid ini dibakar oleh tentara Belanda. At aceh war in 1873, the mosque was burned by the Dutch army. Dalam peristiwa tersebut tewas Mayjen Khohler yang kemudian diabadikan tempat tertembaknya pada sebuah monument kecil dibawah pohon ketapang/geulumpang. In the event that killed Maj. Khohler later immortalized the place shooting at a small monument under the tree ketapan / geulumpang. Namun kemudian pada tahun 1879 dibangun kembali oleh Pemerintah kolonial Belanda, Gubernur Jenderal Van Lansberge. However, in 1879 and then rebuilt by the Dutch colonial government, the Governor-General Van Lansberge.
Sampai saat ini Masjid Baiturrahman telah mengalami lima kali renovasi dan perluasan, sehingga luas area Masjid Raya Baiturrahman menjadi ± 4 Ha. Until now Baiturrahman Mosque has undergone five times a renovation and expansion, so the area Masjid Raya Baiturrahman a ± 4 ha. Masjid ini dapat menampung hingga 9000 jamaah. This mosque can accommodate up to 9000 pilgrims.

Nanggro Aceh Darussalam



Capital : Banda Aceh
Governor : Irwandi Yusuf
Area : 57,365.57 km2 (22,149 sq mi)
Population : 3,930,000 (2000)[1]
Density : 68.5 /km2 (177 /sq mi)
Ethnic groups : Acehnese (50%), Javanese (16%), Gayo Lut (7%),
Gayo Luwes (5%), Alas (4%), Singkil (3%),
Simeulu (2%)
Religion : Islam (98.6%), Christianity (0.7%),
Hinduism (0.08%), Buddhism (0.55%)
Languages : Indonesian (official), Acehnese
Time zone : WIB (UTC+7)



Alam Aceh Jaya
Calang adalah ibukota kabupaten Aceh Jaya. Kota ini hancur total akibat gelombang tsunami 2004. Kini pemerintah dan masyarakat Aceh Jaya sudah terbiasa menerima dan beradaptasi dengan orang asing yang membawa bantuan dan banyak juga turis yang hendak menghabiskan masa liburannya di Calang. Walau demikian, kabupaten satu ini masih memiliki keindahan alam yang natural.

Puncak Geurutee
Pemandangan/panorama alam yang tidak ada duanya di pulau Sumatera. puncak dengan ketinggian 1600 meter diatas permukaan laut dapat kita nikmati keindahan flora dan faunanya dan menjadi tempat persinggahan bagi masyarakat yang melintasinya.

Gua Sarang Walet Glee Teumiga
Gua ini tempat habitatnya Burung Walet atau Sriti yang mempunyai keunikan luar biasa. Untuk mengunjungi gua ini kita harus mendaki Gunung Teumiga dengan lama perjalanan 25 menit.


Sumber: Dinas Perhubungan, Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Aceh Jaya